Sabtu, 24 Oktober 2015

Pergi

Aku ingin berucap sebelum kamu pergi dari hidupku

Ingatkah kamu apa yang membuat kita sedekat ini?
Aku yakin kamu pasti sudah lupa. Ayo. Biar aku ingatkan kamu. Biar aku kembalikan memori indah yang seakan-akan ingin aku abadikan selamanya.

Tugas sekolah yang menuntut kita untuk selalu berdua, mengerjakan tugas, mencari tugas, belajar, dan yang lain. Ingat kah kamu apa yang sering kamu katakan saat akan menjemputku? "Awas, nanti gaboleh lambat loh iya" aku rindu kata-kata itu. Maka kamu akan selalu menjemputku di depan pagar rumahku menggunakan motor mu berhelm hitam dan mengenakan jaket.

Semakin hari percakapan yang kita lakukan bukan hanya tentang tugas, melebihi tugas, kamu akan mengucapkan selamat pagi saat aku bangun tidur begitu juga saat aku akan tidur dan kamu selalu memasang emote ':*' lalu pada suatu hari kamu berkata "otoy" dan aku bertanya "apa maksudnya?" lalu kamu bilang "panggilan sayang aku sama kamu. Seketika wajahku memerah. Aku malu saat itu. Kamu sangat suka menggodaku sehingga aku melayang tinggi.

Lalu pada saat malam minggu kamu bermain kerumah. Aku kenalkan kepada ibuku. Kamu bilang "rahasiakan hubungan kita, biar aku tuhan dan kamu saja yang tahu" sempat merasa kecewa. Tapi aku pikir. Ahh.. sudahlah memilikinya saja sudah sebuah anugerah meskipun tanpa orangvtau, toh kita juga sudah dewasa, hubungan tidak usah diumbar.

Aku hanya memostingkan foto-foto tangan kita berdua. Lenganmu, bahumu, dan bajumuu. Hingga suatu hari pertengkaran hebat itu menciptakan jurang yang dalam dan curam antara kita berdua, renggang 2minggu. Aku menjauhimu. Kamu selalu mengirimkan ucapan maaf kepadaku. Aku tak menggubris. Karena hatiku sakit. Bahkan terlampau sakit. Bahkan mungkin sudah terluka dan terlalu mustahil untuk sembuh.

Suatu hari aku mendengar cerita dari seorang kawan bahwa kau sedang sakit dan kamu sudah menjauhi wanita itu. Ahahah, aku lupa menjelaskan penyebab jurang itu terjadi. Ya. Karena seorang wanita. Terlalu biasa memang masalh seperti itu. Aku pergi kerumahmu. Dan ternyata semua berita itu hanyalah tipuanmu untuk meminta maaf kepadaku. Manis memang. Muhibbi, aku terbius asmara. Kita memang sangat manis dulu.

Aku kembali menjalani hubungan denganmu. Meski kamu tidak pernah mengutarakan perasaanmu. Hingga saat ini. Aku bingung. Dinamakan apa hubungan yang sedang kita jalani dahulu.

Seminggu setelah kita menutup jurang itu. Juramg yang lain kembali tercipta. Wanita lagi. Kamu kembali padanya. Kalian meresmikan hubungan. Kali ini. Jurang yang tercipta jauh lebih dalam. Jauh lebih curam. Dan jauh lebih berjarak.

Di seberang sana. Kau telah membuat dunia baru bersama kekasihmu. Sedangkan aku, aku disini bagaikan bunga dandellion yang sangat rapuh tertiup angin. Tubuhku seperti di terkam binatang buas dan terbunuh secara perlahan. Aku hancur. Kamu sudah berbahagia dengan dia. Kau sangat bahagia. Aku tidak bahagia. Mitos jika perempuan berkata "kamu bahagia, aku bahagia" perempuan mana yang mampu menahan perih sebesar ini? Wonder women sekalipun terlampau rapuh dalam urusan cinta

Untuk kamu yang saat ini berbahagia
Selamat berbahagia..
Jangan biarkan duniamu kembali terpisah dan tercipta jurang.
Cukup dunia kita yang berjurang, dunia kalian jangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar